Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Katsuro Nagai memberikan sambutan pada acara penyambutan peserta Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang di Jakarta, Rabu malam (11/12/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)
– Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Katsuro Nagai mengatakan dia berharap Indonesia dan Jepang dapat semakin memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya di atas fondasi hubungan antarwarga kedua negara yang kuat.
Untuk itu, dalam sambutannya pada acara penyambutan peserta Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang, Rabu malam,Nagai mengatakan pihaknya siap mengadakan program pertukaran antarwarga agar hubungan masyarakat kedua negara semakin erat.
Program yang diselenggarakan Pemerintah Jepang dari 3 hingga11 Desember 2024 tersebut dimaksudkan untuk memperdalam saling pengertian antara masyarakat Jepang dan masyarakat Muslim di Indonesia.
Selama di Jepang, para peserta mengunjungi Tokyo dan Kyoto untuk melakukan berbagai kegiatan seperti peninjauan ke sekolah-sekolah, program homestay, dan dialog antaragama.
Nagai mengatakan program tersebut mulai dilaksanakan sejak 2004 -yang sempat terhenti karena pandemi COVID-19- dan dimulai kembali pada 2022 setelah pandemi mereda.
Dia menyebutkan lebih dari 180 peserta yang berpartisipasi sejak program itu dimulai 20 tahun yang lalu.
Dan untuk program kali ini, lanjut Nagai, Jepang mengundang peserta yang berasal dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur untuk berkunjung ke Tokyo dan Jepang.
“Saya berharap di pesantren atau di daerah masing-masing bapak dan ibu dapat berbagi dan menerapkan pengalaman yang didapat di Jepang kepada komunitas sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Nagai.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Jamhari Makruf mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Jepang yang memberikan kesempatan kepada para pimpinan pesantren untuk berkunjung ke Jepang.
Jamhari pun memberikan apresiasi kepada Jepang yang mampu menjadi negara maju tanpa kehilangan jati diri -kebudayaan dan sopan santun- mereka sebagai orang Jepang.
Dia pun berharap agar para pimpinan pesantren dapat menerapkan pengalaman yang mereka dapatkan selama mengunjungi Jepang kepada lingkungan sekitar, yang pada akhirnya dapat semakin memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang.
Salah satu peserta, Ibu Kiki, membagikan pengalamannya selama mengikuti program tersebut.
Dia mengatakan bahwa dia sangat takjub melihat anak-anak TK di Jepang yang sangat tanggap terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Dia melanjutkan bahwa Jepang bisa menjadi maju karena mengutamakan pendidikan karakter dan moral, di mana anak-anak sejak usia muda diajarkan untuk bisa mandiri sekaligus peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Selain itu, para murid di Jepang sudah pula terbiasa membaca buku. Karenanya, satu hal yang ingin dia terapkan di pesantrennya setelah kunjungannya ke Jepang itu adalah bagaimana meningkatkan minat untuk membaca buku kepada para santrinya, kata Ibu Kiki.