
Dirut Pertamina Minta Maaf: Ini Tanggung Jawab Saya
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menegaskan dirinya bertanggung jawab atas situasi yang terjadi di perusahaannya, meskipun kasus yang mencuat saat ini terjadi sebelum ia menjabat.
Ia pun mengutamakan langkah evaluatif dan perbaikan internal agar kepercayaan publik terhadap Pertamina dapat dipulihkan.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap praktik manipulasi komposisi BBM dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ilegal pada periode 2018-2023. Sementara, Simon baru mendapatkan mandat sebagai Dirut Pertamina pada 4 November 2024.
Kendati begitu, Simon menegaskan, sebagai pimpinan, tanggung jawab tetap ada di pundaknya. Karena itu, dia bersama jajaran direksi lainnya mengambil langkah proaktif untuk menata ulang tata kelola perusahaan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Walaupun kejadian ini terjadi sebelum era saya bergabung, namun sebagai pimpinan yang diberi amanah saat ini, ini adalah tanggung jawab saya juga,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa, 11 Maret 2025.
Diirnya pun meminta maaf pada seluruh masyarakat atas peristiwa yang bikin gaduh tersebut.
“Saya hadir untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Kami memohon kesempatan untuk bekerja keras agar dapat kembali mendapatkan kepercayaan dan kebanggaan dari masyarakat,” tambah Simon.
Tak Mau Perkeruh Suasana
Simon menjelaskan, pada awal pengungkapan kasus oleh Kejaksaan Agung, dirinya memilih untuk tidak langsung tampil ke publik guna menghindari kesan defensif. Keputusan tersebut diambil agar tidak memperkeruh suasana serta memberi kesempatan bagi Pertamina untuk melakukan introspeksi dan evaluasi internal.
“Kami sangat mendukung proses penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Kami menghormati fakta hukum yang ditemukan dan memberikan ruang kepada aparat penegak hukum untuk bekerja secara independen,” ujarnya.